Palestinkini.info

Kalamullah

Saturday 9 May 2009

Adab berkunjung ke rumah orang lain

At the last Golden Week Gathering, i got the privilege to learn some fiqh and tafsir quran from Ustazah Maznah ( ex-lecturer at UITM and ex-student of Al-Azhar) . so, one of the topics that we learned was the "adab berkunjung ke rumah orang lain". i copied the following text from here . What the Ustazah had told us, is all explained in the following. I high-lighted some stuffs that i think others should know, coz i didnt know at first. but now i know and it is interestingly important and thus i feel i need to share it with you (^^,).

An Nur: 27 - 29

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (27) فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فِيهَا أَحَدًا فَلَا تَدْخُلُوهَا حَتَّى يُؤْذَنَ لَكُمْ وَإِنْ قِيلَ لَكُمُ ارْجِعُوا فَارْجِعُوا هُوَ أَزْكَى لَكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ (28) لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ مَسْكُونَةٍ فِيهَا مَتَاعٌ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا تَكْتُمُونَ (29)

Terjemahan:

  1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
  2. Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja) lah", maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
  3. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk di diami, yang didalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.

Sebab Turun Ayat:

Seorang wanita datang menemui Rasulullah SAW lalu berkata "Ya Rasulullah, saya berada di dalam rumah saya dalam keadaan yang saya tidak suka seorangpun melihat saya, samada ayah saya atau anak saya. Lalu tiba tiba datang seseorang masuk ke dalam rumah saya, maka apakah yang patut saya lakukan?" Lalu turunlah ayat diatas: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki...

Tafsiran Dan Rahasia Dibalik Ayat:

(1) Ayat diatas diawali dengan panggilan IMAN menandakan betapa tinggi derjat orang-orang yang beriman disisi Allah. Hanya orang beriman yang layak dan patut mendapat bimbingan dan arahan. Sedangkan orang kafir tidak obahnya seperti binatang, dan mereka tidak layak mendapat kemulian. Sungguh tepat firman Allah:

أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

Mereka tidak obahnya bagaikan binatang, bahkan mereka lebih sesat daripada binatang.
(Al 'Araaf: 17).

(2) Larangan memasuki "rumah yang bukan rumahmu" tidak hanya terbatas jika rumah itu dihuni oleh pemiliknya, tetapi juga termasuk ke dalamnya jika rumah itu dihuni oleh peminjam atau penyewanya. Dan inilah sebabnya kata rumah disebut dengan " nakirah " (بُيُوتًا ). Dan isim yang nakirah membawa faedah umum dan menyeluruh (syumul).

(3) " Sehingga kamu meminta izin " dengan menggunakan istilah " isti’naas "( تَسْتَأْنِسُ ) bukan dengan istilah " isti’zaan " kerana istilah " isti’naas" lebih mendalam daripada istilah "isti'zaan". Maulana Al Maududy Rahimahullah berkata: Adalah keliru orang yang mengertikan isti'naas hanya sekedar meminta izin saja. Padahal sebenarnya dua istilah itu mempunyai perbedaan makna yang amat halus yang tidak sewajarnya dianggap ringan. Kata Isti'naas adalah lebih umum dan lebih menyeluruh daripada kata isti'zaan. Jadi maknanya: "sehingga kamu mengetahui setakat mana rasa senang hati penghuni rumah itu terhadap kedatanganmu adakah dia reda ataupun sebaliknya".

*im HIGH LIGHTING this part, coz in bahasa melayu, they dont have the most suitable word to use, to translate "isti'naas" . "isti'naas" and "isti'zaan" means "izin" in malay but the difference is, "isti'zaan" means get permision no matter what. but "ist'naas" means the person is "comfortable and welcomes you " kind of permision. not "terpaksa" or "no choice but to let the person in " kind of permision . Got it ?

(4) "Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya". Ungkapan ini mengandungi makna yang sangat mendalam. Maknanya: Barangkali di dalam rumah tersebut ada penghuninya tetapi dia sengaja tidak menjawabnya atau dia berterus terang tidak mengizinkannya. Kedua dua makna ini boleh tersirat di dalam ungkapan diatas. Oleh sebab itu Allah SWT tidak menggunakan ungkapan "Jika sekiranya tidak ada seorangpun di dalamnya"

(5) Jadi larangan memasuki rumah orang lain ada dua keadaan:

  • Pertama: Larangan secara tersirat (Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya)
  • Kedua: Larangan secara terang terangan (Dan jika dikatakan kepadamu "kembali sajalah maka hendaklah kamu kembali"

(6) Imam Az Zamakhsyari berkata: Jika kita dilarang merayu rayu dan gigih memohon agar diterima sebagai tetamu, ini memberi makna kita dilarang mengetok pintu dengan kuat, menekan loceng berturut turut atau memekik memanggil penghuni rumah dengan suara yang keras dan lain lain sebagaimana adat orang-orang yang tidak berpendidikan.

Kewajiban tetamu ketika minta izin.
  1. Berdiri diluar dan tidak menghadap ke arah pintu.
  2. Jika ditanya: kamu siapa? Jangan dijawab dengan "saya".
  3. Sebaiknya memperkenalkan diri dahulu sebelum minta izin.
  4. Tetamu hendaklah peka dengan perasaan Tuan rumah, adakah ia reda atau keberatan terhadap kehadirannya, supaya ia dapat menyesuaikan masa kunjungannya.
Conclusion : In this era, we have handphones . Use it before you get to the place you wanna visit. If you have roommates, ask their permission too . Dont just buldge in with some guest coz a house is a person's private place.
I only took some part of the main post, so to read the full explanation about adab berkunjung ke rumah orang lain, please click here .
the above pic was taken from here .

0 comments: